Nama Kelompok:
- Dhea Citra Burhaeini (22213318)
- Nurul Pratiwi (26213735)
Kelas: 4EB10
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara makro. Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal. Perusahaan yang memerlukan dana memandang pasar modal sebagai suatu alat untuk memperoleh dana yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang diperoleh dari sektor perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal selain mudah cara memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih murah.
Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) berupa dividen, sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari kegiatan operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka,dan sekaligus memberikan konstribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara kita.
Mengingat begitu pentingnya pasar modal, sebaiknya kita memahami seluk beluk pasar modal dan turut melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Agar peluang besar ini tidak hanya didominasi oleh pemain asing, sedangkan kita sebagai tuan rumah hanya sebagai penonton saja.
Perbedaan Akuntansi Internasional dengan Akuntansi Lainnya
Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai transaksi internasional, perbandingan akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan diperusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk membuat keputusan ekonomi.
Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas Negara atau perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain.
Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada Negara tertentu.
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayam praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya, perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:
- Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation)
- Batas negara
- Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
- Perpajakan Internasional
- Transaksi Internasional
Worldwide Accounting Diversity
Merupakan suatu perbedaan aturan pelaporan akuntansi dan keuangan antar berbagai negara.
Sebagai contoh:
- Pencatatan Akuntansi untuk goodwill. Di Amerika Serikat (AS), goodwill tidak di amortisasi, tetapi akan diturunkan jika rusak. Sedangkan, untuk di Jepang dan Korea, goodwill akan di amortisasi selama masa manfaatnya tidak lebih dari dua puluh tahun.
- Asset revaluation di Amerika Serikat revaluasi atas aset tetap umumnya tidak diperbolehkan. Sedangkan, di Uni Eropa perusahaan publik bebas memilih antara dua metode yang berbeda untuk menilai aset mereka.
- Inflation Accounting di Amerika Serikat (dan banyak negara lain), laporan keuangan tidak disesuaikan dengan inflasi yang terjadi pada masing-masing negara tersebut. Sedangkan, di negara Amerika Latin, pernah mengalami pengalaman inflasi yang signifikan, sehingga laporan keuangannya disesuaikan dengan perubahan yang disebabkan oleh inflasi.
Masalah-Masalah yang Disebabkan oleh Accounting Diversity
Adapun masalah-masalah yang dapat ditimbulkan karena adanya Accounting Diversity adalah:
1. Laporan keuangan konsolidasi
- Biasanya MNE AS sering memiliki anak perusahaan di sejumlah besar negara.
- Catatan akuntansi dalam mata uang lokal dan GAAP lokal dikonsolidasi menjadi US GAAP.
- Memerlukan konversi dari lokal ke US GAAP.
- Memerlukan terjemahan dari lokal ke mata uang AS
2. Kesulitan dengan akses ke Pasar modal asing
- Perusahaan harus sering melakukan kegiatan berpergian ke negara lain untuk mengakses pasar modal asing
- Meningkatnya modal asing seringkali memerlukan rekonsiliasi untuk mematuhi aturan akuntansi yang berbeda atau kebutuhan investor dan kreditur.
3. Non-komparabilitas laporan keuangan
- Aturan akuntansi antar negara seringkali berbeda-beda.
- Investor internasional harus membuat rekonsiliasi mereka sendiri atau penyesuaian atas laporan keuangan mereka.
- Investor internasional juga harus siap untuk menghadapi perbedaan tingkat pengungkapan (disclosure), kualitas standar akuntansi, dan kualitas audit.
4. Kurangnya informasi akuntansi yang berkualitas tinggi. Misalnya kurangnya pengungkapan (disclosure), atau kurangnya transparansi.
Faktor Lingkungan yang Menyebabkan Accounting Diversity
1. Sistem Hukum - Common law
- Sedikit undang-undang, lebih mengarah ke pengadilan interpretasi.
- Mengarah pada penciptaan preseden atau kasus hukum.
- Paling sering ditemukan di Inggris dan lainnya.
- Sumber aturan akuntansi biasanya lebih cenderung ke organisasi non-pemerintah.
2. Sistem Hukum - Code law
- Biasanya ditandai dengan undang-undang yang relatif lebih banyak.
- Ditemukan lebih sering di non-negara berbahasa Inggris.
- Aturan akuntansi di negara-negara tersebut cenderung dibuat undang-undangnya yang bersumber pada pemerintah.
- Kurang spesifik, sehingga tetap memerlukan sumber-sumber lain untuk memberikan bimbinganatau arahan.
3. Perpajakan
- Misalnya : Di Amerika Serikat, penghasilan kena pajak dan pendapatan umumnya sangatberbeda. Akan tetapi, di Jerman aturan yang mengatur pajak dan pendapatan yang cenderungsama, sehingga secara umum dapat menghasilkan akuntansi yang lebih konservatif.
- Pajak yang ditangguhan merupakan salah satu masalah yang terjadi di negara hukum kode.
4. Providers of Financing
- Sumber utama modal dari setiap negara biasanya berasal dari keluarga, bank, dan pemerintah.
- Banyak Negara yang menganggap bahwa akuntansi dan pengungkapan (disclosure) itu cenderung kurang penting.
- Di Amerika Serikat dan Inggris providers of financing biasanya berasal dari pemegang saham yang beragam, sehingga akuntansi dan pengungkapan (disclosure) dianggap sebagai suatu hal yang lebih penting
5. Inflasi
- Terdapat beberapa negara yang memiliki tarif historis inflasi yang tinggi.
- Akuntansi di negara-negara sering membutuhkan penyesuaian untuk mengimbangi dampakinflasi. Hal ini biasa terjadi di negara-negara Amerika Latin.
- Mengingat perpanjangan masa inflasi yang rendah di AS, akuntansi inflasi tidak diperlukan.
6. Hubungan politik dan ekonomi
- Membuat suatu keterkaitan sehingga dapat dengan mudah untuk berbagi informasi.
- Bangsa yang saling terikat dan berbagi informasi seringkali memiliki sistem akuntansi yang sama, seperti Perancis dan bekas koloni di Afrika Barat
7. Faktor Korelasi
Singkatnya, faktor-faktor korelasi ada di antara negara berbasis Code Law yang cenderung menghubungkan perpajakan laporan akuntansi dan kurang bergantung pada pembiayaan pemegang saham.
Faktor-faktor yang berkontribusi pada Internasional ekonomi
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu:
(1) faktor lingkungan,
(2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
(3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
(1) Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian pada saat PD II memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam untuk mengontrol semua aktivitas ekonomi nasional secara total.
2. Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan prktik-prakti akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine Accounting Standards of Wide Open Disclosure, sedangkan ketidakhadiran partisipasi publik dalam kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang lebih kecil.
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan sistem akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5. Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar Swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislatif khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10. Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktor-faktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
(2) Internasionalisasi Disiplin Akuntansi
Tiga faktor Kunci telah memainkan peranan yang menentukan dalam internasionalisme (bidang atau disiplin) akuntansi:
- Spesialisasi
Pada saat ini spesialisasi dalam akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman.akuntansi internasional adalah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang akuntasi bersama-sama dengan akuntansi pemerintahan, akuntansi perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan sistem informasi.
- Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis
Perdagangan internasional, operasi bisnis multinasional, investasi asing dan transaksi-transaksi pasar merupakan masalah yang unik dalam internasionalisme akuntansi.
- Alasan historis
Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional .Pembukuan double entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang yang bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia. Wawasan akuntasi dengan demikian, bersifat internasional.
(3) Internasionalisasi Profesi Akuntansi
Komunitas investasi internasional akan menginginkan kerjasama internasional antar akuntan-akuntan profesional dan bahwa organisasi–organisasi akuntansi internasional harus mampu memberikan keharmonisan profesional yang lebih baik diseluruh dunia.
Pentingnya Mempelajari Akuntansi Internasional
Adanya sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini berasal dari pengurangan signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi seiring kemajuan teknologi informasi.
Beberapa hal sudut pandang tersebut antara lain:
- Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
- Pengendalian nasional terhadap arus modal
- Valuta asing
- Investasi asing langsung
- Liberalisasi transaksi
- Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan investasi lintas batas)
- Kemajuan dalam teknologi informasi
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan nasional di dalam skuntansi. Hal ini meliputi:
- Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik pelaporan.
- Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-masing negara.
- Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
Identifikasi Masalah Pelaporan Internal dan Eksternal yang Timbul Ketika Investasi dan Bisnis Melampaui Batas Kenegaraan
Bisnis internasional menimbulkan saling ketergantungan ekonomi antarnegara, yang pada akhirnya berpengaruh pada:
(1) Operasional perusahaan multinasional yang semakin mengglobal, meliputi pengembangan produk, produksi, dan marketing. Transfer teknologi menjadi faktor penting pada operasi global.
(2) Pasar Global yang mengglobal, memberi kesempatan bagi investor & kreditor untuk melakukan aktivitas financing yang mendunia.
Perdagangan dan investasi internasional menimbulkan beberapa permasalahan baru, di antaranya:
a. Transaksi mata uang asing.
b. Translasi mata uang asing.
c. Pajak untuk operasi internasional.
d. Konsolidasi laporan keuangan dengan subsidiary dan afiliasi.
e. Transfer pricing.
f. Comparative disclosure.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar